Inventory Workflow

Gambaran Umum Alur Inventory

Inventory dalam ERP ini bekerja berdasarkan pergerakan stock (stock movement). Setiap perubahan stock selalu memiliki sumber dan tujuan yang jelas.

Secara umum, stock bergerak melalui alur berikut:

  1. Stock Masuk (Inbound)

  2. Stock Keluar (Outbound)

  3. Stock Internal (Produksi & Transfer)

  4. Penyesuaian (Adjustment)

Semua pergerakan ini tercatat dan dapat diaudit.


1. Stock Masuk (Inbound)

Stock masuk adalah proses penambahan stock ke Item Outlet.

Sumber Stock Masuk

Stock dapat masuk ke outlet melalui:

  • Purchase Order (pembelian dari supplier)

  • Transfer masuk dari outlet lain

  • Initial stock (setup awal)

  • Hasil produksi Item Semi

Alur Umum Stock Masuk

  1. Item sudah tersedia di Item Master

  2. Item sudah di-assign ke outlet

  3. Stock diterima melalui transaksi resmi

  4. Stock bertambah pada Item Outlet

Stock tidak bisa masuk tanpa transaksi.


2. Stock Keluar (Outbound)

Stock keluar adalah proses pengurangan stock dari Item Outlet.

Sumber Stock Keluar

Stock dapat keluar melalui:

  • Penjualan (POS)

  • Penggunaan recipe / BOM

  • Transfer keluar ke outlet lain

  • Waste / Adjustment

Alur Umum Stock Keluar

  1. Transaksi tercatat di sistem

  2. Sistem mengurangi stock sesuai quantity

  3. Stock history tersimpan untuk audit

Setiap stock keluar selalu memiliki alasan yang jelas.


3. Produksi & Recipe (Internal Movement)

Produksi digunakan untuk mengubah:

  • Item Raw → Item Semi

  • Item Semi → Item lain (jika diperlukan)

Alur Produksi

  1. Produksi dijalankan berdasarkan recipe

  2. Stock Item Raw berkurang

  3. Stock Item Semi bertambah

  4. Cost dihitung otomatis berdasarkan komposisi

Dengan alur ini, ERP dapat:

  • Mengontrol penggunaan bahan baku

  • Menghitung cost produksi

  • Menjaga konsistensi kualitas


4. Transfer Outlet

Transfer digunakan untuk memindahkan stock antar outlet.

Karakteristik Transfer

  • Memiliki outlet asal dan outlet tujuan

  • Stock outlet asal berkurang

  • Stock outlet tujuan bertambah

  • Menggunakan item yang sama (Item Master)

Alur Transfer

  1. Transfer dibuat oleh outlet asal

  2. Transfer dikirim

  3. Transfer diterima oleh outlet tujuan

  4. Stock diperbarui di kedua outlet

Transfer membantu distribusi stock tanpa harus melakukan pembelian ulang.


5. Stock Adjustment

Stock Adjustment digunakan untuk penyesuaian kondisi nyata di lapangan.

Kapan Adjustment Digunakan

  • Selisih hasil stock opname

  • Barang rusak atau expired

  • Kesalahan input sebelumnya

Prinsip Penting Adjustment

  • Adjustment bukan aktivitas rutin

  • Harus memiliki alasan yang jelas

  • Sebaiknya dilakukan dengan approval

Adjustment yang terlalu sering menandakan masalah operasional.


Stock History & Audit Trail

Setiap pergerakan stock:

  • Tercatat otomatis

  • Tidak dapat dihapus

  • Memiliki waktu, user, dan referensi transaksi

Ini memungkinkan:

  • Audit internal

  • Investigasi selisih stock

  • Analisis operasional

Inventory ERP bukan hanya pencatatan, tapi sistem kontrol.


Dampak Inventory ke Modul Lain

Perubahan stock di Inventory berdampak langsung ke:

  • POS Penjualan mengurangi stock

  • Menu & Recipe Recipe menentukan pengurangan bahan baku

  • Purchase Pembelian menambah stock

  • Finance Cost of Goods Sold (COGS) dihitung dari pergerakan stock

Karena itu, Inventory menjadi pondasi utama ERP.

Last updated