Inventory Workflow
Gambaran Umum Alur Inventory
Inventory dalam ERP ini bekerja berdasarkan pergerakan stock (stock movement). Setiap perubahan stock selalu memiliki sumber dan tujuan yang jelas.
Secara umum, stock bergerak melalui alur berikut:
Stock Masuk (Inbound)
Stock Keluar (Outbound)
Stock Internal (Produksi & Transfer)
Penyesuaian (Adjustment)
Semua pergerakan ini tercatat dan dapat diaudit.
1. Stock Masuk (Inbound)
Stock masuk adalah proses penambahan stock ke Item Outlet.
Sumber Stock Masuk
Stock dapat masuk ke outlet melalui:
Purchase Order (pembelian dari supplier)
Transfer masuk dari outlet lain
Initial stock (setup awal)
Hasil produksi Item Semi
Alur Umum Stock Masuk
Item sudah tersedia di Item Master
Item sudah di-assign ke outlet
Stock diterima melalui transaksi resmi
Stock bertambah pada Item Outlet
Stock tidak bisa masuk tanpa transaksi.
2. Stock Keluar (Outbound)
Stock keluar adalah proses pengurangan stock dari Item Outlet.
Sumber Stock Keluar
Stock dapat keluar melalui:
Penjualan (POS)
Penggunaan recipe / BOM
Transfer keluar ke outlet lain
Waste / Adjustment
Alur Umum Stock Keluar
Transaksi tercatat di sistem
Sistem mengurangi stock sesuai quantity
Stock history tersimpan untuk audit
Setiap stock keluar selalu memiliki alasan yang jelas.
3. Produksi & Recipe (Internal Movement)
Produksi digunakan untuk mengubah:
Item Raw → Item Semi
Item Semi → Item lain (jika diperlukan)
Alur Produksi
Produksi dijalankan berdasarkan recipe
Stock Item Raw berkurang
Stock Item Semi bertambah
Cost dihitung otomatis berdasarkan komposisi
Dengan alur ini, ERP dapat:
Mengontrol penggunaan bahan baku
Menghitung cost produksi
Menjaga konsistensi kualitas
4. Transfer Outlet
Transfer digunakan untuk memindahkan stock antar outlet.
Karakteristik Transfer
Memiliki outlet asal dan outlet tujuan
Stock outlet asal berkurang
Stock outlet tujuan bertambah
Menggunakan item yang sama (Item Master)
Alur Transfer
Transfer dibuat oleh outlet asal
Transfer dikirim
Transfer diterima oleh outlet tujuan
Stock diperbarui di kedua outlet
Transfer membantu distribusi stock tanpa harus melakukan pembelian ulang.
5. Stock Adjustment
Stock Adjustment digunakan untuk penyesuaian kondisi nyata di lapangan.
Kapan Adjustment Digunakan
Selisih hasil stock opname
Barang rusak atau expired
Kesalahan input sebelumnya
Prinsip Penting Adjustment
Adjustment bukan aktivitas rutin
Harus memiliki alasan yang jelas
Sebaiknya dilakukan dengan approval
Adjustment yang terlalu sering menandakan masalah operasional.
Stock History & Audit Trail
Setiap pergerakan stock:
Tercatat otomatis
Tidak dapat dihapus
Memiliki waktu, user, dan referensi transaksi
Ini memungkinkan:
Audit internal
Investigasi selisih stock
Analisis operasional
Inventory ERP bukan hanya pencatatan, tapi sistem kontrol.
Dampak Inventory ke Modul Lain
Perubahan stock di Inventory berdampak langsung ke:
POS Penjualan mengurangi stock
Menu & Recipe Recipe menentukan pengurangan bahan baku
Purchase Pembelian menambah stock
Finance Cost of Goods Sold (COGS) dihitung dari pergerakan stock
Karena itu, Inventory menjadi pondasi utama ERP.
Last updated